Rabu, 21 September 2016

Pertemuan 5

ISOMER STRUKTUR SENYAWA KARBON


Senyawa karbon merupakan senyawa organik  yang tersusun atas atom karbon dan atom lainnya.  Senyawa karbon saat ini jenis dan jumlahnya sangatlah banyak, jadi untuk memberi nama senyawa tersebut makin sulit. Untuk mengatasinya dibuatlah suatu peraturan yang sistematik untuk tata nama senyawa tersebut  yang dikembangkan dan diawasi yang disebut dengan sistem nomenklatur IUPAC  (International Union of Pure and Applied Chemistry), yang terdiri dari 3 bagian yaitu : Prefix (awalan cabang dengan akhiran -il), Parent (jumlah atom karbon pada rantai utama), Suffix (akhiran).

Contohnya :
C5H12 = Pentana  => suffix (ana) dan parent 5
R-Mg-X  => parent (R=gugus alkil), prefix (Mg), dan suffix (X=halida)


         Nama-nama beberapa alkana tidak bercabang yang sering disebut sebagai deret homolog dapat dilihat pada tabel berikut:
Nama
Rumus molekul
Nama
Rumus molekul
metana
CH4
heksadekana
C16H34
etana
C2H6
heptadekana
C17H36
propana
C3H8
oktadekana
C18H38
butana
C4H8
nonadekana
C19H40
pentana
C5H12
eikosana
C20H42
heksana
C6H14
heneikosana
C21H44
heptana
C7H16
dokosana
C22H46
oktana
C8H18
trikosa
C23H48
nonana
C9H20
tetrakosana
C24H50
dekana
C10H22
pentakosana
C25H52
undekana
C11H24
keksakosana
C26H54
dodekana
C12H26
heptakosana
C27H56
tridekana
C13H26
oktaoksana
C28H58
tetradekana
C14H30
nonakosana
C29H60
pentadekana
C15H32
trikontana
C30H62

ISOMER STRUKTUR




Isomer itu berasal dari bahasa yunani : iso yang berarti sama, dan meros yang berarti bagian. Jadi isomer struktural adalah senyawa dari rumus kimia yang sama yang memiliki struktur dan sifat fisika dan sifat kimia (kestabilan)  yang berbeda didasarkan pada bagaimana konstituen atom mereka diurut.
Sebagai contoh, ada dua isomer struktural dengan sama rumus kimia C4H10, CH3CH2CH2CH3 butana yaitu normal dan metilpropana (CH3)2CHCH2CH3. Sangat menarik untuk dicatat butana yang normal mendidih pada -0.5 derajat Celsius, sedangkan metilpropana mendidih pada suhu 28 derajat Celcius. Karena jumlah atom bertambah, jumlah isomer meningkat. Ada tiga isomer struktural dengan rumus kimia C5H12, lima dengan rumus C6H14 dan sembilan dengan rumus C7H16.


Isomer struktural karbon tidak dibatasi hanya untuk karbon dan hidrogen, meskipun mereka adalah contoh paling terkenal dari isomer struktural. Di lemari obat rumah tangga orang dapat menemukan C3H8O, atau isopropil alkohol, kadang-kadang diidentifikasi sebagai “alkohol.” Rumus struktur adalah CH3CH (OH) CH3. Selain itu, ada n-propil alkohol, CH3CH2CH2 (OH) dan bahkan eter metiletil, CH3OCH2CH3, meskipun tak satu pun dari kedua senyawa ini kemungkinan akan ditemukan di rumah.

Jenis-jenis isomer struktur :
1.      Isomer Rangka
Isomer rangka adalah isomeri yang terjadi karena perbedaan rangkanya, biasanya terjadi antara senyawa rantai lurus dengan  senyawa yang memiliki cabang, bisa pula antar senyawa yang memiliki cabang, namun berbeda pada posisi dan jumlah cabang.
Contoh : butana memiliki dua isomer yaitu, normal butana (n-butana) dan isobutana (2-metilpropana)



2.      Isomer Posisi
Isomer posisi adalah isomeri yang terjadi karena perbedaan posisi ikatan rangkap. Isomeri ini hanya terjadi pada senyawa hidrokabon tak jenuh (alkena dan alkuna).
Contoh : butena memiliki dua isomer posisi yaitu, 1-butena dan 2-butena



3.      Isomer Fungsional


Isomer fungsional adalah isomer yang berbeda golongan. Keisomeran fungsi terjadi karena perbedaan gugus fungsi diantara senyawa yang mempunyai rumus molekul sama. Sebagai contoh, rumus molekul dari etanol (C2H6O) yang merupakan golongan alkohol dan dimetil eter yang merupakan golongan eter. Dari segi sifat fisisnya titih didih etanol lebih tinggi dari dimetil eter, sedangkan dari segi sifat kimianya etanol lebih reaktif dari dimetil eter sehingga lebih mudah bereaksi karena kepolaran senyawa etanol sedangkan dimetil eter bersifat non polar.

ETILENA
Yang perlu diperhatikan adalah :
·         Panjang ikatan
·         Sudut ikatan

Contoh :

Panjang ikatan :
C-C  => 0,154 nm
C=C => 0, 134 nm
Kenapa panjang ikatan C=C lebih pendek dari panjang iktan C-C?
Jawabannya : karena interaksi ikatan pi yang menyebabkan panjang ikatan itu memendek 



TUGAS :
Mengapa sudut ikatan H-C-C (sudut ikatannya=121) lebih besar dibanding sudut ikatan H-C-H (sudut ikatannya=117) ?

Jawab : Karena elektron valensi atom pusat yang digunakan pada pembentukan senyawa kovalen terkadang digunakan untuk membentuk ikatan kadang tidak digunakan. Elektron yang tidak digunakan digunakan ditulis sebagai pasangan elektron bebas (PEB). Sedangkan electron yang digunakan dalam pembentukan ikatan ditulis sebagai pasangan electron ikatan (PEI). Selain PEB dan PEI pada atom pusat dapat pula terdapat electron tidak berpasangan seperti molekul NO2. Dalam suatu molekul elektron-elektron tersebut saling tolak-menolak karena memiliki muatan yang sama. Untuk mengurangi gaya tolak tersebut atom-atom yang berikatan membentuk struktur ruang tertentu hingga tercapai gaya tolak yang minimum. Akibat yang ditimbulkan dari tolakan yang terjadi yaitu mengecilnya sudut ikatan dalam molekul. Jadi itulah penyebab sudut ikatan H-C-C lebih besar dari sudut ikatan H-C-H.




6 komentar:

  1. Assalamualaikum nisa, fitri mau bertanya tentang pengertian
    Isomer fungsional adalah isomer yang berbeda golongan.maksud berbeda golongan itu bagaimana dan tolong berikan contohnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam Warahmatullah safitri^^
      saya akan mencoba menjawabnya maksud dari berbeda golongan pada variasi dari struktur isomer ini, isomer mengandung grup (golongan) fungsional yang berbeda- yaitu isomer dari dua jenis kelompok molekul yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah formula molekul C3H6O dapat berarti propanal (aldehid) or propanon (keton). Keisomeran fungsi terjadi karena perbedaan gugus fungsi diantara senyawa yang mempunyai rumus molekul sama.
      itu saja yang dapat saya jawab terima kasih^^

      Hapus
  2. asslamualaikum saya rini akan sedikit membantu anisa dalam menjawab pertanyaan dari safitri yang dimaksud berbeda golongan yaitu dilihat dari perbedaan gugus fungsi dimana Keisomeran fungsi terjadi karena perbedaan gugus fungsi diantara senyawa yang mempunyai rumus molekul sama. Sebagai contoh, rumus molekul dari etanol (C2H6O) yang merupakan golongan alkohol dan dimetil eter yang merupakan golongan eter. Dari segi sifat fisisnya titih didih etanol lebih tinggi dari dimetil eter, sedangkan dari segi sifat kimianya etanol lebih reaktif dari dimetil eter sehingga lebih mudah bereaksi karena kepolaran senyawa etanol sedangkan dimetil eter bersifat non polar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam Warahmatullah^^
      Alhamdulillah terima kasih atas bantuan kak rini dalam menjawab pertanyaan dari safitri^^

      Hapus
  3. Assalamu'alaikum anisa..
    Dari postingan diatas saya ingin bertanya dapatkah anda berikan contoh isomer struktural berdasarkan sifat fisika dan kimia?
    Terima kasih

    BalasHapus
  4. Waalaikumsalam Warahmatullah reni,
    baiklah saya akan mencoba menjawabnya, contoh dri isomer struktural berdasarkan sifat fisika dan kimia adalah C4H10, CH3CH2CH2CH3 butana yaitu normal dan metilpropana (CH3)2CHCH2CH3 sebagai isomernya . Berdasarkan sifat fisika butana yang normal mendidih pada -0.5 derajat Celsius, sedangkan metilpropana mendidih pada suhu 28 derajat Celcius. Karena jumlah atom bertambah, jumlah isomer meningkat, ini berdasarkan sifat kimianya. Menurut saya seperti itu, terima kasih^^

    BalasHapus